Mencerahkan, Memberi wawasan

CLS Knight Masuk Semi Final IBL 2016

Jakarta - CLS Knights Surabaya melaju ke semifinal IBL 2016 setelah mengalahkan Satya Wacana Salatiga, 62-52, Selasa (17/5/2016) di Britama Arena.

Dalam pertandingan ini, Jamarr Andre Johnson mencetak 16 poin untuk CLS. Mario Wuysang menambahkan dengan 12 poin. Di kubu Satya Wacana, Respati Ragil Pamungkas mengemas 17 poin.

Sebelum laga di mulai, Satya Wacana menerima tiga penghargaan individu. Firman Dwi Nugroho menyabet dua gelar yakni Defesinve Player of the Year dan Most Improved Player of the Year. Sedangkan Pelatih Efri Meldi sukses merengkuh Coach of the Year.

"Puas karena menang. Tapi, untuk hasil tidak puas. Sebenarnya game plan sudah berjalan, tapi anak-anak kurang lepas. Pressure itu memang perlu. Kelak dengan adanya itu akan terbiasa," ujar Wahyu Widayat Jati, pelatih CLS.

Meski tumbang, Satya Wacana setidaknya sedikit terhibur dengan gelar individu yang diraih pelatih Efri Meldi.

"Ini bukan tujuan saya untuk mendapatkan penghargaan, tapi saya berterima kasih kepada IBL dan juga rekan media yang telah memilih saya dan juga yang selalu meliput tim Satya Wacana Salatiga. Para pemainlah yang membuat saya mendapatkan penghargaan ini," katanya.


Sumber : inilah.com




Share:

Highlights Inter Milan vs Empoli 2-1


Share:

Penjara Banceuy, Saksi Sejarah Yang Terlupakan

Penjara banceuy tempat pengasingan Bung Karno tahun 1930 ini merupakan sebuah saksi sejarah yang hanya diketahui oleh segelintir orang. Kamar tahanan yang dibangun pada zaman penjajahan belanda ini terletak di jalan banceuy Bandung jawa barat, nampak berdiri kokoh meski sudah berumur cukup tua.

Walaupun banyak pejabat negara yang pernah berkunjung, namun tidak ada kepedulian dari mereka terhadap tempat sejarah ini. Perbaikan bangunan yang baru dilakukan pun didanai oleh donator setempat.Ahmad seorang penjaganya, mengaku bahwa dulu tempat ini tidak terawat sama sekali, pengabdiannya selama 27 tahunlah yang selalu menjaga tempat ini

Ketika tahun 1930 soekarno salah satu presiden pertama Indonesia, di asingkan dan ditahan selama delapan bulan di penjara banceuy.Pada masa penjajahan belanda itu soekarno dicurigai sebagai pemberontak sehingga pihak belanda menahannya di penjara ini. 

Di dalam kamar tahanan ini hanya disediakan fasilitas vispot untuk buang air kecil dan sumur dibagian luar yang sesekali digunakan soekarno untuk manndi.Kamar tahanan ini merupakan penjara sementara yang kemudian dipindahkan ke lapak suka miskin di jalan soekarno hatta.

Terdapat aura mistis yang kuat di tempat ini, ketika proses perbaikan dilakukan ada salah satu pengunjung yang mendapatkan potret sosok aneh didalam fotonya, sang penjaga Ahmad pun menuturkan bahwa tidak heran hal seperti itu terjadi.Pada bagian dalam kamar terdapat sebuah tulisan soekarno dan bendera merah putih yang diletakkan oleh penjaganya, 

karena dulunya hanya ruangan kosong, hal itu dilakukan untuk lebih menarik.
Waaupun tidak banyak orang yang mengetahui situs bersejarah ini, dan tidak ada kepedulian pemerintah sama sekali namun tempat ini tetap terjaga dan selalu terbuka untuk orang-orang yang ingin mengetahuinya.
Share:

Boneka Planel UIN Bandung


Sri (23) lulusan Jurnalistik Fakultas Dakwah dan Komunikasi Univesitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung menyelesaikan pembuatan boneka wisuda dijalan manisi, Kecamatan Cibiru, Kota bandung (14/02/16). boneka yang terbuat dari bahan planel ini di jual mulai Rp. 50.000 sampai Rp. 200.000 dan penjualan nya hingga Merauke.PHOTO'S SPEAK/ DICKY ADAM SIDIQ


Share:

Peran Media Sosial Bagi Kegiatan Jurnalistik

Foto : Google.com

Jurnalistik merupakan kegiatan pelaporan, penyampaian, penyiapan, penyuntingan, dan peliputan berita kepada khalayak pada media massa. Di indonesia, istilah jurnalistik dulunya dengan sebutan publissitik atau publikasi secara cetak kemudian berkembang ke media elektronik. Dewasa ini media berkembang dengan pesat tidak hanya sebutan media cetak dan elektronik, kini perkembangan nya telah mencapai media tersmabung (online) yang kini membuat optimis para penggemar media.

Dengan berkembangnya media jurnalis, tugas jurnalis profesional termasuk jurnalis independen secara tidak langsung telah di mabil oleh para jurnalis warga (citizen journalist). Tak ayal , banyak media konvensional yang membuat berita versi online.

Kegiatan jurnalis dulu yang menulis berita dalam batas waktu terakhir, tetapi biasanya di sunting sebelum diterbitkan. Namun dengan adanya media online , berita tidak lagi menjadi sesuatu yang harus di tulis secara profesional karena seluruh warag dapat mengaksesberita tanpa filter dan pemahaman terhadap kode etik jurnalis.

Kini Situs media sosial bisa dikatakan sebagai alat instan yang memungkinkan para jurnalis lebih cepat dalam mencari sumber atau narasumber untuk beritanya. Jurnalis tidak perlu menelepon ke sana ke mari untuk mencari sumber berita yang biosa di percaya dan kredibel. Melalui situs media sosial, jurnalis bisa mencari tahu segala peristiwa atau fenomena yang sedang hangat dibicarakan oleh masyarakat di lingkungan sekitarnya.

Penggunaan media sosial dalam jurnalisme seiring berkembangnya jurnalisme warga ( citizen journalist) dalam media online atau jaringan internet, kecanggihan dalam akses pencarian berita ini, mau tidak mau menuntut jurnalis agar semakin cepat dalam menghimpun berita. Jurnalis dalam jaringan online telah membuat segala informasi menjadi cepat menyebar dan diterima masyarakat. Oleh karena itu. Kini seorang jurnalis di berbagai media sudah diwajibkan untuk tidak mengandalkan media utama sebagai alat penyebar berita. Ia di haruskan untuk bisa menjelajah media-media sosial agar agar bisa menjalin hubunganb baik dengan berbagai macam status sosial masyarakata agar sehingga bisa mendapatkan berita banyak, bervariasi dan detail.

Penggunaa media sosial oleh jurnalis mendapatkan berbagai dukungan dan respon positif, baik dari pimpinan media maupun masyarakat. Media sosial ini bisa di jadikan tempat wawancara ( misalnya melui fromspring, diman pertanyaan bisa masuk di inbox tujuan dan lebih tertutup daripada Twitter), berbagai foto yang tidak bisa di muat media, serat memberikan opini-opini pribadi njurnalis terhadap suatu berita.

Seorang jurnalis tidak bisa membuat berita yang tidak sesuai dengan ideologi media, meskipun dalam teorinya jurna;lis diberikan kebebasanuntuk mengikuti hati mereka dalam mengerjakan tugas. Oleh karena itu , mungkin sebagai pembebasan diri , seorang jurnalis membuat sebuah blog yang berisi catatan opini pribadinya. Jika ingin menggunakan akun Twitter atau Face book sebagai media pribadinya, tentu ia harusb berhati hati dalam mengungkakan opininya. Bisa saja opininya tersebut ditanggapi oleh dengan berbagai hal oleh pengguna user lain nya dala media sosial yang bersangkutan, kini segalanya informasi yang di buat oleh sesorang dalam suatu media sosial bisa mudah diketahui oleh seseorang dalam suatu media sosial bisa mudah diketahui oleh orang lain dan bisa mudah pula untuk di komentari macam-macam.

Kita sudah bisa melihat munculnya situs web dan situs internet yang memperlihatkan adanya aktivitas jurnalis sebagai penyebar informasi. Mungkin saja, aktivitas tersebut bukanlah suatu komunikasi massa, tetapi fungsinya dalam penyampaian informasi dengan khalayk yang tidak bisa ditebak dan tersebar dan mebuat hal ini menjadi mirip dengan komunikasi massa.

Jurnalisme warga (citizen journalis) berkembang melalui media sosial maupun situs web. Media massa professional memang secara tidak sengaja akan terus membiasakan aktivitas jurnalis profesional. Perkembangan ini memang telah membuat setiap manusi memiliki kesempatan untuk melakukan aktivitas jurnalis, yaitu menghimpun dan menyebar informasi.

Atas tuntutan perkembangan tersebut, maka hampir semua media massa kini memiliki situs atay akun untuk mereka di dunia maya. Mereka tidak lagi terpatok dengan penyebaran berita dengan media konvensional. Situs situs media sosial dalam jaringan telah memudahkan mereka dalam aktivitas jurnalis sehari hari.

Seorang jurnalis memang tidak hanya dituntu untuk sekedar tahu dimana jurnalisme tetapi juga menguasai teknologi yang akan membantu mereka dalam kegiatan jurnalis. Seorang jurnalis minimal memiliki satu situs atau akun di media sosialsebagai alat utama dan penunjang kerjanya sebagai jurnalis.

Dalam jurnalisme warga yang terus berjalan dan berkembang, orang orang menjadi sadar dan kritis terhadap pesan pesan media. Sepertinya teori jarum hipodermik akan sangat kalah dan terlupakan. Memalui jurnalisme warga orang orang akan gemar berdiskusi kemudian membentuk komunitas-komunitas tanggap media.

Hal ini adalah hal yang menarik meskipun sedikit membuat jurnalis media massa professional menjadi harus bersaing ekstra kera, kerja mereka saat ini bukan dihargai dengan surat kabar yang terjual tetapi dengan tanggapan atau opini masyarakat tentang berita yang mereka buat. ini adalah konsekuensi dari semakin malasnya konsumen media salam berlangganan media massa karena mahal juga tidak praktis.Jurnalistik merupakan kegiatan pelaporan, penyampaian, penyiapan, penyuntingan, dan peliputan berita kepada khalayak pada media massa. Di indonesia, istilah jurnalistik dulunya dengan sebutan publissitik atau publikasi secara cetak kemudian berkembang ke media elektronik. Dewasa ini media berkembang dengan pesat tidak hanya sebutan media cetak dan elektronik, kini perkembangan nya telah mencapai media tersmabung (online) yang kini membuat optimis para penggemar media.

Dengan berkembangnya media jurnalis, tugas jurnalis profesional termasuk jurnalis independen secara tidak langsung telah di mabil oleh para jurnalis warga (citizen journalist). Tak ayal , banyak media konvensional yang membuat berita versi online.

Kegiatan jurnalis dulu yang menulis berita dalam batas waktu terakhir, tetapi biasanya di sunting sebelum diterbitkan. Namun dengan adanya media online , berita tidak lagi menjadi sesuatu yang harus di tulis secara profesional karena seluruh warag dapat mengaksesberita tanpa filter dan pemahaman terhadap kode etik jurnalis.

Kini Situs media sosial bisa dikatakan sebagai alat instan yang memungkinkan para jurnalis lebih cepat dalam mencari sumber atau narasumber untuk beritanya. Jurnalis tidak perlu menelepon ke sana ke mari untuk mencari sumber berita yang biosa di percaya dan kredibel. Melalui situs media sosial, jurnalis bisa mencari tahu segala peristiwa atau fenomena yang sedang hangat dibicarakan oleh masyarakat di lingkungan sekitarnya.

Penggunaan media sosial dalam jurnalisme seiring berkembangnya jurnalisme warga ( citizen journalist) dalam media online atau jaringan internet, kecanggihan dalam akses pencarian berita ini, mau tidak mau menuntut jurnalis agar semakin cepat dalam menghimpun berita. Jurnalis dalam jaringan online telah membuat segala informasi menjadi cepat menyebar dan diterima masyarakat. Oleh karena itu. Kini seorang jurnalis di berbagai media sudah diwajibkan untuk tidak mengandalkan media utama sebagai alat penyebar berita. Ia di haruskan untuk bisa menjelajah media-media sosial agar agar bisa menjalin hubunganb baik dengan berbagai macam status sosial masyarakata agar sehingga bisa mendapatkan berita banyak, bervariasi dan detail.

Penggunaa media sosial oleh jurnalis mendapatkan berbagai dukungan dan respon positif, baik dari pimpinan media maupun masyarakat. Media sosial ini bisa di jadikan tempat wawancara ( misalnya melui fromspring, diman pertanyaan bisa masuk di inbox tujuan dan lebih tertutup daripada Twitter), berbagai foto yang tidak bisa di muat media, serat memberikan opini-opini pribadi njurnalis terhadap suatu berita.

Seorang jurnalis tidak bisa membuat berita yang tidak sesuai dengan ideologi media, meskipun dalam teorinya jurna;lis diberikan kebebasanuntuk mengikuti hati mereka dalam mengerjakan tugas. Oleh karena itu , mungkin sebagai pembebasan diri , seorang jurnalis membuat sebuah blog yang berisi catatan opini pribadinya. Jika ingin menggunakan akun Twitter atau Face book sebagai media pribadinya, tentu ia harusb berhati hati dalam mengungkakan opininya. Bisa saja opininya tersebut ditanggapi oleh dengan berbagai hal oleh pengguna user lain nya dala media sosial yang bersangkutan, kini segalanya informasi yang di buat oleh sesorang dalam suatu media sosial bisa mudah diketahui oleh seseorang dalam suatu media sosial bisa mudah diketahui oleh orang lain dan bisa mudah pula untuk di komentari macam-macam.

Kita sudah bisa melihat munculnya situs web dan situs internet yang memperlihatkan adanya aktivitas jurnalis sebagai penyebar informasi. Mungkin saja, aktivitas tersebut bukanlah suatu komunikasi massa, tetapi fungsinya dalam penyampaian informasi dengan khalayk yang tidak bisa ditebak dan tersebar dan mebuat hal ini menjadi mirip dengan komunikasi massa.

Jurnalisme warga (citizen journalis) berkembang melalui media sosial maupun situs web. Media massa professional memang secara tidak sengaja akan terus membiasakan aktivitas jurnalis profesional. Perkembangan ini memang telah membuat setiap manusi memiliki kesempatan untuk melakukan aktivitas jurnalis, yaitu menghimpun dan menyebar informasi.

Atas tuntutan perkembangan tersebut, maka hampir semua media massa kini memiliki situs atay akun untuk mereka di dunia maya. Mereka tidak lagi terpatok dengan penyebaran berita dengan media konvensional. Situs situs media sosial dalam jaringan telah memudahkan mereka dalam aktivitas jurnalis sehari hari.

Seorang jurnalis memang tidak hanya dituntu untuk sekedar tahu dimana jurnalisme tetapi juga menguasai teknologi yang akan membantu mereka dalam kegiatan jurnalis. Seorang jurnalis minimal memiliki satu situs atau akun di media sosialsebagai alat utama dan penunjang kerjanya sebagai jurnalis.

Dalam jurnalisme warga yang terus berjalan dan berkembang, orang orang menjadi sadar dan kritis terhadap pesan pesan media. Sepertinya teori jarum hipodermik akan sangat kalah dan terlupakan. Memalui jurnalisme warga orang orang akan gemar berdiskusi kemudian membentuk komunitas-komunitas tanggap media.

Hal ini adalah hal yang menarik meskipun sedikit membuat jurnalis media massa professional menjadi harus bersaing ekstra kera, kerja mereka saat ini bukan dihargai dengan surat kabar yang terjual tetapi dengan tanggapan atau opini masyarakat tentang berita yang mereka buat. ini adalah konsekuensi dari semakin malasnya konsumen media salam berlangganan media massa karena mahal juga tidak praktis.
Share:

Pemadaman Kebakaran

Petugas pemadam kebakaran berusaha memadamkan api yang membakar gudang rongsokan di jalan raya by pass cicalengka, bandung,jum'at (18/09/15) malam. Api yang di duga berasal dari pembakaran sampah ini seketika membesar dan melalap gudang rongsokan, dua rumah dan dua warung yang berada dekat di sekitarnya. PHOTO'S SPEAK/DICKY ADAM SISIQ.

Share:

Membangun Kritik Lewat Seni

Seorang pemeran Marsinah menampilkan monolog yang diinisiasi oleh Studi Teater Universitas Islam Bandung(STUBA) dan keluarga Mahasiswa Jurnalistik(KMJ) dalam pentas berjudul "Membangunkan Marsinah", di Parkiran Utama kampus UNISBA, Jl. Taman sari No. 1, Bandung. Minggu(15/5/2016). Pementasan tersebut bertujuan mengkampanyekan pentingnya kesadaran akan isu-isu sosial. Foto : Abdillah Hanifan
Bandung-- Studi Teater Universitas Islam Bandung(STUBA) bersama Keluarga Mahasiswa Jurnalistik(KMJ) menginisiasi penyelenggaraan pentas monolog berjudul "Membangunkan Marsinah", di Parkiran Utama Kampus UNISBA, Jl Taman Sari No.1, Bandung. Minggu(15/5/2016)

Acara ini diselenggarakan dalam rangka kritik terhadap kondisi sosial saat ini dan ahistorisnya mahasiswa terhadap isu-isu sosial. Dengan mengangkat kembali isu pelanggaran HAM yang dialami Marsinah 23 tahun lalu dan sampai saat ini belum tuntas.

Diakhir pertunjukan kawan seperjuangan Marsinah, Ibu Ani, menyampaikan sulitnya memperjuangkan hak buruh dan intimidasi yang didapatnya saat itu. Ani menambahkan saat ini hal tersebut masih terjadi dengan pola yang hampir mirip.

Dalam press reales produser dalam pementasan tersebut, Reggi Kayong Munggaran, menyampaikan bahwa pementasan ini akan kembali digelar pada tanggal 18 Mei di kampus ISBI. Ia pun menyampaikan kekecewaannya atas pembubaran diskusi yang diselenggarakan LPM Daunjati tempo hari oleh sekelompok ormas.
Share: